Proses Terjadinya Bumi
Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh matahari sekitar 4500 juta tahun yang lalu. Perkiraan ini didasarkan atas penelaahan paleontologi dan stratigrafi. Awalnya, bumi kita merupakan bola pijar yang suhunya mencapai 4000ยบ C. Jutaan tahun, bumi melalui proses pendinginan yang berakibat pembentukan kulit atau kerak bumi (litosfer). Selain pembekuan kerak bumi, pendinginan massa bumi mengakibatkan proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Sehingga terbentuklah atmosfer bumi.
Ada 3 faktor yang menyebabkan naiknya suhu bumi, yaitu:
1. Akresi: Naiknya suhu bumi akibat tumbukan benda-benda angkasa atau meteor yang menghujani bumi
2. Kompresi: Semakin memadatnya bumi karena gravitasi
3. Adanya disintegrasi: Penguraian unsur-unsur radioaktif
3 tahap proses pembentukan bumi hingga terjadi perlapisan:
1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum terjadi proses diferensiasi atau zonafikasi
2. Proses diferensiasi/pemilahan: Ketika material besi yang lebih berat tenggelam menuju pusat bumi, material yang lebih ringan bergerak ke permukaan
3. Proses zonafikasi: Tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa lapisan
Pangea dan Gondwana
Sejak zaman dahulu, permukaan bumi telah mengalami pergeseran yang jauh dari bentuknya semula. Penggagas hal ini adalah Antonio Snidar-Pellegrini. Dia yang memberikan bukti serta gagasan bahwa benua Afrika dan Amerika Selatan dulunya menyatu. Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman, Alfred Wagner mengemukakan sebuah teori, yaitu Teori Pengapungan Benua yang berisi bahwa sekitar 225 juta tahun yang lalu di bumi hanya ada satu benya dan satu samudera yang luas. Benua itu disebut Pangea, sedangkan samuderanya disebut Panthalassa. 35 juta tahun berikutnya, benua raksasa itu terbelah menjadi dua. Pecahan di bagian selatan disebut gondwana, pecahan di bagian utara disebut Laurasia. Laurasia merupakan cikal bakal benua yang terletak di sebelah ekuator (belahan bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sedangkan Gondwana merupakan cikal bakal benua di bagian selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.
Karakteristik Perlapisan Bumi
Struktur permukaan bumi dari permukaan sampai ke dalam:
1. Litosfer: Lapisan batuan pembentuk kulit bumi
2. Astenosfer: Lapisan yang terletak di bawah litosfer (selubung/mantel)
3. Barisfer: Lapisan inti bumi yang paling dalam. Tersusun atas lapisan Nife (Niccolum dan Ferum)
Lapisan barisfer terdiri atas 2 bagian, yaitu:
a. Inti luar: Inti bumi yang ada di bagian luar
b. Inti dalam: Inti bumi yang ada di lapisan dalam
Teori Terbentuknya Bumi
1. Teori Kontraksi
Dikemukakan oleh: Descrates
Bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
2. Teori Dua Benua:
Dikemukakan oleh: Edward Zeus
Awalnya bumi terdiri dari 2 benua, yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia di kutub utara dan Gondwana di kutub selatan. Kedua benua tersebut terpecah menjadi benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
3. Teori Pengapungan Benua
Dikemukakan oleh: Alfred Wagner
Sekitar 225 juta tahun yang lalu di bumi hanya ada satu benya dan satu samudera yang luas. Benua itu disebut Pangea, sedangkan samuderanya disebut Panthalassa. 35 juta tahun berikutnya, benua raksasa itu terbelah menjadi dua. Pecahan di bagian selatan disebut gondwana, pecahan di bagian utara disebut Laurasia. Laurasia merupakan cikal bakal benua yang terletak di sebelah ekuator (belahan bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sedangkan Gondwana merupakan cikal bakal benua di bagian selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.
4. Teori Lempeng Tektonik
Dikemukakan oleh: Tozo Wilso
Kuit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk tidak beraturan.Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar) tetapi berukuran kecil pada arah vertical (ketebalan)
5. Teori Konveksi
Dikemukakan oleh: Arthur Holmes dan Harry H. Hess
Di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi kea rah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di Mid Oceanic Ridge, lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik
a. Konvergensi: Gerakan saling bertumbukan antar lempeng tektonik, dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau lempeng benua dengan lempeng dasar samudera.
Zona Konvergen: Zona tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua
Contoh: Tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang membentuk lipatan muda Himalaya dengan puncaknya Mt. Everest.
Zona Subduksi: Zona jalur tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng dasar samudera
Contoh: Tumbukan antara lempeng Benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan Pegunungan Rocky dan Andes.
Fenomena yang dihasilkan:
1. Lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua
2. Terbentuknya palung laut
3. Pembengkakan tepi lempeng benua
4. Terdapat aktifitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi
5. Daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam
6. Penghancuran lempeng akibat pergeseran lempeng
7. Timbunan sedimen campuran
b. Divergensi: Gerakan saling menjauh antar lempeng tektonik
Contoh: Gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan
Zona Divergen: Zona jalur tempat berpisah lempeng-lempeng tektonik
Fenomena yang dihasilkan:
1. Peregangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya
2. Pembentukan tanggul dasar samudera
3. Aktifitas vulkanisme laut yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lava encer
4. Aktifitas gempa
Contoh: Di lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang di dekat Kutub Utara-Kutub Selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dari Benua Eropa dan Afrika.
c. Sesar mendatar: Gerakan saling bergesekan antar lempeng tektonik
Contoh: Gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng Daratan Amerika Utara yang membentuk Sesar San Andreas
Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh matahari sekitar 4500 juta tahun yang lalu. Perkiraan ini didasarkan atas penelaahan paleontologi dan stratigrafi. Awalnya, bumi kita merupakan bola pijar yang suhunya mencapai 4000ยบ C. Jutaan tahun, bumi melalui proses pendinginan yang berakibat pembentukan kulit atau kerak bumi (litosfer). Selain pembekuan kerak bumi, pendinginan massa bumi mengakibatkan proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Sehingga terbentuklah atmosfer bumi.
Ada 3 faktor yang menyebabkan naiknya suhu bumi, yaitu:
1. Akresi: Naiknya suhu bumi akibat tumbukan benda-benda angkasa atau meteor yang menghujani bumi
2. Kompresi: Semakin memadatnya bumi karena gravitasi
3. Adanya disintegrasi: Penguraian unsur-unsur radioaktif
3 tahap proses pembentukan bumi hingga terjadi perlapisan:
1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum terjadi proses diferensiasi atau zonafikasi
2. Proses diferensiasi/pemilahan: Ketika material besi yang lebih berat tenggelam menuju pusat bumi, material yang lebih ringan bergerak ke permukaan
3. Proses zonafikasi: Tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa lapisan
Pangea dan Gondwana
Sejak zaman dahulu, permukaan bumi telah mengalami pergeseran yang jauh dari bentuknya semula. Penggagas hal ini adalah Antonio Snidar-Pellegrini. Dia yang memberikan bukti serta gagasan bahwa benua Afrika dan Amerika Selatan dulunya menyatu. Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman, Alfred Wagner mengemukakan sebuah teori, yaitu Teori Pengapungan Benua yang berisi bahwa sekitar 225 juta tahun yang lalu di bumi hanya ada satu benya dan satu samudera yang luas. Benua itu disebut Pangea, sedangkan samuderanya disebut Panthalassa. 35 juta tahun berikutnya, benua raksasa itu terbelah menjadi dua. Pecahan di bagian selatan disebut gondwana, pecahan di bagian utara disebut Laurasia. Laurasia merupakan cikal bakal benua yang terletak di sebelah ekuator (belahan bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sedangkan Gondwana merupakan cikal bakal benua di bagian selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.
Karakteristik Perlapisan Bumi
Struktur permukaan bumi dari permukaan sampai ke dalam:
1. Litosfer: Lapisan batuan pembentuk kulit bumi
2. Astenosfer: Lapisan yang terletak di bawah litosfer (selubung/mantel)
3. Barisfer: Lapisan inti bumi yang paling dalam. Tersusun atas lapisan Nife (Niccolum dan Ferum)
Lapisan barisfer terdiri atas 2 bagian, yaitu:
a. Inti luar: Inti bumi yang ada di bagian luar
b. Inti dalam: Inti bumi yang ada di lapisan dalam
Teori Terbentuknya Bumi
1. Teori Kontraksi
Dikemukakan oleh: Descrates
Bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
2. Teori Dua Benua:
Dikemukakan oleh: Edward Zeus
Awalnya bumi terdiri dari 2 benua, yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia di kutub utara dan Gondwana di kutub selatan. Kedua benua tersebut terpecah menjadi benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
3. Teori Pengapungan Benua
Dikemukakan oleh: Alfred Wagner
Sekitar 225 juta tahun yang lalu di bumi hanya ada satu benya dan satu samudera yang luas. Benua itu disebut Pangea, sedangkan samuderanya disebut Panthalassa. 35 juta tahun berikutnya, benua raksasa itu terbelah menjadi dua. Pecahan di bagian selatan disebut gondwana, pecahan di bagian utara disebut Laurasia. Laurasia merupakan cikal bakal benua yang terletak di sebelah ekuator (belahan bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sedangkan Gondwana merupakan cikal bakal benua di bagian selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.
4. Teori Lempeng Tektonik
Dikemukakan oleh: Tozo Wilso
Kuit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk tidak beraturan.Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar) tetapi berukuran kecil pada arah vertical (ketebalan)
5. Teori Konveksi
Dikemukakan oleh: Arthur Holmes dan Harry H. Hess
Di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi kea rah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di Mid Oceanic Ridge, lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik
a. Konvergensi: Gerakan saling bertumbukan antar lempeng tektonik, dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau lempeng benua dengan lempeng dasar samudera.
Zona Konvergen: Zona tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua
Contoh: Tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang membentuk lipatan muda Himalaya dengan puncaknya Mt. Everest.
Zona Subduksi: Zona jalur tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng dasar samudera
Contoh: Tumbukan antara lempeng Benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan Pegunungan Rocky dan Andes.
Fenomena yang dihasilkan:
1. Lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua
2. Terbentuknya palung laut
3. Pembengkakan tepi lempeng benua
4. Terdapat aktifitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi
5. Daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam
6. Penghancuran lempeng akibat pergeseran lempeng
7. Timbunan sedimen campuran
b. Divergensi: Gerakan saling menjauh antar lempeng tektonik
Contoh: Gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan
Zona Divergen: Zona jalur tempat berpisah lempeng-lempeng tektonik
Fenomena yang dihasilkan:
1. Peregangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya
2. Pembentukan tanggul dasar samudera
3. Aktifitas vulkanisme laut yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lava encer
4. Aktifitas gempa
Contoh: Di lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang di dekat Kutub Utara-Kutub Selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dari Benua Eropa dan Afrika.
c. Sesar mendatar: Gerakan saling bergesekan antar lempeng tektonik
Contoh: Gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng Daratan Amerika Utara yang membentuk Sesar San Andreas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar